Agustus 20, 2018

Sikap Seorang Muslim yang harus Dilakukan Terhadap Para Tetangga

Sikap Seorang Muslim yang harus Dilakukan Terhadap Para Tetangga


Muslim dan Non Muslim


   Hak yang dimiliki para tetangga adalah minimal berbuat baik kepada mereka dan tidak menyakitinya. Allah SWT.berfirman,

 وَاعْبُدُوا اللَّهَ وَلَا تُشْرِكُوا بِهِ شَيْئًا ۖ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا وَبِذِي الْقُرْبَىٰ وَالْيَتَامَىٰ وَالْمَسَاكِينِ وَالْجَارِ ذِي الْقُرْبَىٰ وَالْجَارِ الْجُنُبِ وَالصَّاحِبِ بِالْجَنْبِ وَابْنِ السَّبِيلِ وَمَا مَلَكَتْ أَيْمَانُكُمْ ۗ إِنَّ اللَّهَ لَا يُحِبُّ مَنْ كَانَ مُخْتَالًا فَخُورًا
Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapa, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, dan teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membangga-banggakan diri."(QS.An-Nisa:36)
     Kata-kata " tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh" pada ayat di atas, sebagai ulama tafsir menafsirkan, bahwa ayat tersebut mencakup tetangga muslim dan non muslim.

Tiga Dan Tiga
Tetangga ada tiga macam. Pertama; Tetangga yang memiliki satu hak. Kedua; Tetangga yang memiliki tiga hak. Tetangga yang memiliki satu hak adalah, Tetangga non muslim. Dia hanya mendapatkan hak sebagai tetangga saja. Sedangkan tetangga yang memiliki dua hak adalah tetangga muslim. Dia mendapatkan hak sebagai tetangga dan hak islam.
Adapun tetangga yang memuliki tiga hak adalah tetangga muslim dan masih saudara. Maka, tetanggaa seperti ini mendapatkan hak tetangga, hak Islam, dan Hak saudara.
Paling Tinggi Dan Paling Rendah
Derajat yang paling rendah dalam berbuat baik kepada para tetangga, adalah tidak menyakitinya. jadi, hanya dengan mencegah kejahatan kepada tetangga kepada tetangga, adalah satu bentuk kebaikan kepadanya.
Di sana ada derajatan yang lebih tinggi dari itu, Yaitu, apabila Anda memberikan bantuan kepadanya dan membantu memperbaiki taraf kehidupannya. Seperti, Anda memberikan lampu kepadanya sehingga lampu tersebut dapat digunakan untuk menerangi jalannya. Atau Anda memberikan buku-buku pelajaran sekolah anak Anda yang sudah selesai kepada anaknya.
Di antara sikap baik kepada tetangga adalah; mengunjunginya, bertanya bagaimana keadaanya, dan memberikan bantuan kepadanya, dan memberikan bantuan kepadanya. Itulah derajat yang paling tinggi dari mencega adanya kesengsaraan bagi para tetangga. Sekarang, silahkan Anda pilih di antara dua derajat di atas.
Jalan Menuju Surga
     
Ada orang yang berkata, "Sungguh, tetanggaku tidak berhak mendapatkan kebaikan dan kebajikan pun tidak tumbuh darinya." Menghadapi tetangga seperti ini, Anda dapat menempuh sikap seperti ini. Yaitu, tidak memberikan bantuan kepadanya, akan tetapi Anda jangan menyakitinya, baik dengan ucapan ataupun perbuatan. Oleh karena itu, disebut sebagai orang muslim adalah, jika orang lain selamat dari lisannya dan tangannya (tidak menyakiti orang lain). 
Sehingga dengan sikap seperti ini, Anda tidak kehilangan derajat kebaikan di dunia ini.
     Rasulullah Saw. bersabda, "Demi Allah, dia tidak beriman. Demi Allah, dia tidak beriman, Demi Allah, dia tidak beriman. "Salah satu dari sahabat bertanya, "Siapakah dia ya Rasul?" Nabi menjawab, "Orang yang tidak membantu tetangganya yang terkena musibah. (HR. Muslim,hadist nomor 170)
Artinya seseorang tidak sempurna keimanannya jika tidak ikut meringankan beban penderitaan tetangganya.
     Rasulullah Saw. bersabda, "Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir maka dia harus berbuat baik kepada tetangganya" .(HR.Muslim, hadist nomor 171. HR.Ibnu Majah, hadist nomor 3672).
Inilah di antara derajat yang paling tinggi bagi orang yang ingin berjalan menuju ke surga.
     Seorang shabat di hadapan Nabi bercerita bahwa ada seorang perempuan yang rajin beribadah dan banyak bersedekah. Akan tetapi, dia suka menyakiti tetangganya dengan lisannya. Maka Nabi berkata , "Tidak ada kebaikan bagi perempuan itu. Dan dia berada di neraka." Kalau halnya seperti itu, di manakah perginya shalat dan shadakah yang sering dilakukan?! Berbuat jelek kepada tetangganya telah memakan kebaikannya sebagaimana api memakan kayu bakar.
     Allah Swt. berfirman, Dan kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling mengenal.(QS.AL-Hujurat:13) 
Dan sah-sah saja bagi Allah untuk menjadikan jarak antara dua tetangga 5 KM. Maka, di sana tidak ada tetangga dan antara manusia tidak saling mengenal. Akan tetapi, Anda ditempatkan pada tempat yang sangat berdekatan, sehingga tetangga ada di depan, di belakang, di sebelah kanan, di sebalah kiri, di bawah, dan di atas rumah Anda bagi mereka yang tinggal dirumah susun seperti model rumah di Mesir.
   Ini adalah sesuatu kesempatan yang sangat besar untuk melakukan kebaikan dan mendapatkan pahala. Hal ini jangan Anda jadikan kesempatan untuk membuat keonaran sosial dengan menyakiti hati tentangga. Yaitu, Anda membuang sesuatu yang menjijikan di depan pintunya, atau Anda mematikan lampu tetangga di saat dia sedang naik atau turun tangga. Jika Anda sedang keluar kota maka Anda berpesan kepada anak-anak Anda, agar mereka saling bergantian untuk menyakiti tetangga Anda dengan alasan bahwa mereka tidak berhak untuk diperlakukan dengan baik atau tinggal berdekatan dengan rumah Anda.
     Anda tidak boleh melakukan hal seperti itu, karena Anda adalah hamba Allah Urusan Anda dengan para tetangga adalah mendengarkan dan taat kepada Allah yang telah memerintahkan Anda agar tidak menyakiti para tetangga, Lalu, bagaimana Anda sengaja menyakitinya hingga seolah-olah Anda menhukum dan mengadilinya? padahal menghukum dan mengadili manusia hanyalah urusan Allah. Maka, lakukanlah apa yang menjadi  kewajiban Anda, karena Anda tidak akan bisa lepas dari tanggung jawab Anda di hadapan Allah. Juga, sadarkanlah penghitungan amal manusia kepada sang pencipta, Allah yang mahakuasa.